Peran PERDOKHI (Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia) sangat diperlukan dalam Penyelenggaraan Kesehatan Haji. Hal ini ditekankan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS dalam kegiatan Temu Ilmiah Nasional PERDOKHI Tahun 2021.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan perlu melakukan assessment ilmiah pada penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi agar jemaah haji merasa aman saat melaksanakan ibadah haji.

"Inovasi dan pengembangan manasik kesehatan haji perlu terus dilakukan agar pemeliharaan, pelayanan dan perlindungan kepada jamaah haji maksimal," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS saat penandatanganan kerjasama.

Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan harus melakukan assessment ilmiah pada penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi agar jemaah haji merasa aman saat melaksanakan ibadah haji.

Antrian Jemaah Haji di di Sulawesi Tengah waktu tunggu sudah mencapai 22 tahun. Pada saat Ibadah Haji kita memberangkatkan jemaah haji yang sehat, kita mengharapkan agar jemaah haji tersebut akan kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat juga

Era baru pembinaan kesehatan haji di masa pandemi diharapkan jemaah haji dapat menjaga kesehatannya secara mandiri.

"Mudah-mudahan petugas yang dipilih memiliki kualifikasi yang baik. Petugas ditugaskan sebagai pelayan jemaaah, bukan sebagai jemaah", kata Budi (29/11).

Diharapkan dengan menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia dan dunia, membawa angin segar bagi dibukanya ibadah haji pada tahun 2022 bagi Jemaah haji Indonesia.

Usaha pemerintah saat ini adalah fokus pada upaya pengendalian dan penanggulangan COVID-19 di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini adalah pemberian booster vaksin ketiga hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan.

"Materi (yang disusun) untuk petugas/penyuluh dan dikaitkan dengan perjalanan ibadah haji dari Indonesia hingga Arab Saudi", tutur Imran.