Dalam rangka menyiapkan istitha’ah kesehatan haji, calon Jemaah Haji kota Sukabumi menerima pembinaan dan penyuluhan kesehatan dalam kegiatan Sosialisasi Kesehatan Haji (SKH) dari Kementerian Kesehatan di GOR Suryakencana, Senin (27/11/2023).

Kapuskeshaji memberikan arahan untuk memperkuat layanan kesehatan haji di semua lini. “Mari kita kawal proses pemeriksaan kesehatan jemaah haji semua lini, agar dengan keterbatasan tenaga kesehatan haji, masih bisa memberikan pelayanan seoptimal mungkin.”

Pusat Kesehatan Haji bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI-P, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, dan Camat Kecamatan Selo melaksanakan Sosialisasi Kesehatan Haji di Desa Samiran, Kab. Boyolali

Telah terbit standar teknis pemeriksaan kesehatan dalam rangka penetapan status istitaah kesehatan Jemaah Haji. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/2118/2023.

“Selain dengan medical check-up, nanti akan ada assessment (pemeriksaan) tentang kemampuan mental, kognitif dan kemampuan dalam aktivitas kesehariannya," terang Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo.

Jemaah haji dan masyarakat kota Solok,Sumbar mengikuti pemeriksaan kesehatan secara gratis, sekaligus mendapatkan pembinaan kesehatan haji pada acara Sosialisasi Kesehatan Haji. Acara tersebut diselenggarakan oleh Kemenkes bermitra dengan Komisi IX DPR RI

Turnamen ini secara semarak dan semangat diikuti oleh 6 Tim dari berbagai Unit Utama di Lingkungan Kemenkes. Bayu menyampaikan bahwa Menteri Kesehatan berpesan agar tetap bugar, terutama bagi para pegawai yang kelebihan berat badan, supaya rajin olahraga.

Rangkaian ibadah haji membutuhkan kondisi fisik yang prima, seperti saat thawaf dan sa’i di Masjidil Haram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, maupun melontar jumrah di Mina, semuanya merupakan ibadah fisik.

Pemeriksaan kesehatan sejak dini di Tanah Air sebelum keberangkatan, merupakan upaya untuk mengantar jemaah mencapai kondisi Istitha’ah dalam aspek kesehatan menjelang keberangkatan ke Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) komisi IX, Darul Siska mengungkapkan bahwa persiapan ibadah haji membutuhkan waktu dan tidak bisa tiba-tiba, hanya 1-2 hari saja. “Persiapan haji itu tidak bisa tiba-tiba, tidak cukup hanya 1-2 hari saja,” katanya.