KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PUSAT KESEHATAN HAJI

Kapuskes haji: Jangan Sampai Ada Jamaah yang Dehidrasi

 Sabtu, 25 Juni 2022
 Puskeshaji

Makkah, 25 Juni 2022

Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Budi Sylvana, MARS meminta tim visitasi KKHI Makkah memastikan jamaah haji tidak kekurangan cairan (dehidrasi). Untuk itu tim kesehatan ketika melakukan visitasi jamaah di hotel perlu mengedukasi pentingnya menjaga kesehatan.

“Ketika visitasi ke kloter perhatikan pasti banyak yang dehidrasi,” kata Budi Sylvana ketika mengunjungi tim medis di ruang IGD KKHI Makkah, Jumat (24/6) malam. 

Setelah tiba di KKHI Makkah pukul 22.15 WAS, dr Budi langsung meninjau beberapa layanan fasilitas kesehatan di KKHI Makkah. Budi menjadi rombongan PPIH Arab Saudi bidang kesehatan yang berangkat terakhir.

dr. Budi berharap semua petugas kesehatan memantau kesehatan jamaah haji. Terutama kepada jamaah haji resiko tinggi (risti) jangan sampai mereka kekurangan cairan yang akhirnya mengalami dehidrasi. 

“air kencing berwarna kuning. Itu tanda dehidrasi,” katanya. 

Menurutnya, kekurangan cairan bagi jamaah haji yang masih usia muda masih bisa ditoleransi. Namun berbeda bagi jamaah haji yang sudah lanjut usia (lansia) bisa menjadi masalah dan dapat menimbulkan kekambuhan pada penyakit komorbid.

“Kalau kita yang muda-muda masih bisa bertahan, tetapi berbeda bagi jamaah haji yang sudah tua,” katanya.

Budi mengatakan, suhu udara di Arab Saudi tinggi, namun dengan kelembaban rendah. Sehingga ketika melakukan aktivitas fisik seperti olahraga badan tidak akan mengeluarkan keringat. 

“Lari lima km di sini tidak keluar keringat, tapi kalau lari lima km di Indonesia pasti mandi kerigat,” katanya.

dr. Budi juga berpesan agar menjaga diri dari dehidrasi tidak hanya digaungkan kepada para Jemaah haji. Melainkan juga kepada para petugas juga menjaga dirinya tetap terhidrasi. Agar baik jemaah maupun petugas tetap dalam kondisi terbaik.

Pada kesempatan itu juga Budi bertanya tentang kondisi jamaah yang dirawat di KKHI Makkah. Dia berharap, tim kesehatan memaksimalkan perawatan jamaah haji yang sakit di KKHI Makkah jangan sampai dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

"Usahakan jangan sampai dirujuk di RSAS," katanya.

Budi menyampaikan, awal didirikannya KKHI di Makkah maupun di Madinah adalah untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji Indonesia. Untuk itu petugas kesehatan harus memaksimalkan semua fasilitas yang ada di KKHI. 

"Itulah alasannya kita dirikan KKHI untuk mengambil peran RSAS," katanya.

Kepada semua tim kesehatan di KKHK Makkah, Budi bertanya apa yang perlu ditambah demi meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji. Dia juga berkomitmen apapun akan dilakukan demi kesehatan jamaah haji Indonesia. Ali-Republika.

 

Share Berita ini :

   