Kamis, 14 Juli 2022
Kamis, 14 Juli 2022
Kamis, 07 Juli 2022
Selasa, 11 Februari 2020
Kamis, 12 Maret 2020
Kamis, 21 Februari 2019
Puskeshaji, Jakarta — Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyatakan bahwa sebanyak lebih dari 20.000 peziarah akan diterima dari dalam dan luar Kerajaan Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah dalam beberapa hari mendatang.
Dilansir di Saudi Gazette, Minggu (1/8), Hisham Bin Saeed, Juru Bicara Kementerian Haji dan Umrah mengatakan, “Jemaah umrah dari luar Kerajaan Saudi, hanya diperuntukan bagi peziarah yang berasal dari negara yang diperbolehkan masuk Saudi sesuai dengan instruksi dari Kementerian Kesehatan dan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation, GACA).”
Hingga saat ini, beberapa negara yang masih dilarang masuk ke Saudi adalah India, Pakistan, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Vietnam, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afghanistan, dan Lebanon. Larangan itu didorong oleh lonjakan kasus virus corona dan variannya yang berkelanjutan di negara-negara ini.
Setidaknya terdapat 500 perusahaan dan institusi layanan umrah, ditambah lebih dari 6.000 agen umrah bersiap menerima jemaah umrah dari luar negeri yang telah divaksin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sementara itu menurut Hani Ali Al-Amiri, anggota Komite Haji Nasional dan Umrah, agar dapat melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci, calon peziarah dapat memesan paket umrah dan membayar semua tagihan melalui 30 situs web dan platform elektronik yang disediakan untuk reservasi global.
Untuk pengajuan visa umrah, hanya berlaku bagi calon jemaah yang telah merima vaksinasi Covid-19 secara penuh. Anggota komite mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jemaah umrah yang datang ke Saudi harus dalam kondisi sehat serta mematuhi protokol kesehatan yang dirancang untuk memastikan keselamatan jemaah dari luar negeri. (HBO).