Kamis, 14 Juli 2022
Kamis, 14 Juli 2022
Kamis, 07 Juli 2022
Selasa, 11 Februari 2020
Kamis, 12 Maret 2020
Kamis, 21 Februari 2019
Puskeshaji, Jakarta – Pemerintah akan mengagendakan pembahasan mengenai ibadah umrah yang dibuka kembali oleh pemerintah Arab Saudi, termasuk rencana teknis vaksinasi bagi jemaah umrah.
"Kita akan bahas lebih lanjut mengenai mekanismenya. Bersama dengan Kemenag, Pusat Kesehatan Haji-Kemenkes akan mendukung sepenuhnya dari sisi kesehatan, yakni bagaimana mekanisme test PCR, proses vaksinasi, dan penerapan protokol kesehatan untuk para jamaah," kata dr. Budi Sylvana, Kepala Pusat Kesehatan Haji, sebagaimana dikutip Republika, Kamis (29/7).
Budi Sylvana menjelaskan, dalam dua hari terakhir, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri dan KJRI di Arab Saudi melaksanakan rapat lintas kementerian secara online. Pertemuan tersebut membahas perkembangan pembukaan umrah di masa pandemi.
“Yang pasti tatacara teknis umrah dan haji saat pandemi ini berbeda dengan waktu terdahulu saat masa normal, sebab terdapat rangkaian vaksinasi dan tes lanjutan serta protokol kesehatan.” ujarnya.
Budi mengungkapkan bahwa, diantara persyaratan yang harus dipenuhi yaitu dengan pemberian vaksin booster menggunakan salah satu vaksin yang digunakan Arab Saudi. Diantaranya yaitu Pfizer, Astra Zanecca, Moderna atau Johnson&Johnson. Hal tersebut masih dalam proses penyusunan mekanisme vaksinasinya dengan stakeholder terkait. berbagai pihak.
Pembahasan tersebut dibutuhkan karena berhubungan dengan banyak faktor, seperti kesiapan para jamaah, pelaksanaan vaksinasi, serta distribusi dan ketersediaan vaksin yang dibutuhkan.
"Pelaksanaan pemberian vaksin booster tersebut dapat juga berproses seiring dengan program vaksinasi nasional," pungkasnya. (HBO).